Perjalanan Sang Ilmuwan Muda Dunia , Harumkan Nama Bangsa Di China Pada Ajang Inovasi Penemu Dunia

Bagikan

Tampaknya, bagi Ja’far, apa yang telah diraihnya belum cukup. Oleh karenanya, ia masih akan terus berjuang untuk meraih prestasi yang lebih tinggi lagi. Tujuan akhir perjuangannya tak lain demi mensejahterakan keluarga dan warga di sekitar lokasi usaha. Dengan ridha orangtua dan Allah SWT, tekadnya untuk tidak berhenti berjuang pasti memperoleh hasil setimpal.

Selain terasi, kita juga ada budidaya kepiting, pengolahan ikan, seni limbah laut seperti membuat hiasan dari kulit kerang, dan di bidang pariwisata, penangkapan ikan laut segar, karena kita sudah memiliki Kapal 30 GT 2 Buah dan 5 GT 4 Buah. Pendeknya, kita takkan cepat berpuas diri,” jelasnya.

Ia terpanggil membangun desa kelahirannya.

Ilmuwan Ja’far memutuskan berdayakan tanah kelahirannya dengan semboyan dalam bahasa Tapanuli Selatannya adalah “marsipature hutanabe”.
Juga melihat kondisi ayahnya yang sedang sakit pada Tahun 2017. Ja’far agak lebih dekat dengan keluarganya. Ia mempelopori untuk berdayakan masyarakat pegunungan di Tapanuli bagian selatan lewat Konsep Koperasi Bumi Balakkua Padang Lawas Utara mengajak sebnyak 20 ibu – ibu setempat memproduksi hasil inovasi tanaman liar yang tidak di manfatkan dan sering di buang, yaitu tanaman buah Blakka dan Harimonting Produk Aneka Makanan Hasil Balakka dan Harimonting:
1. Kripik Ubi Rasa Balakka.
2. Dodol Hariminting.
3. Manisan Balakka.
4. Dan Dodol Harimonting.

Ja’far membuat desa sadar wisata dengan mempelopori wisata  Pesona 10 Air Terjun The Lost Sampuran Simarloting yang selama ini masyarakat tak terpikir menggali potensi itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *