B.O.S FC Dukung Kejari Belitung Usut Dugaan Korupsi Stadion Mini Badau Sampai Tuntas

Bagikan

OKEYBOZ.COM, BELITUNG – Pembangunan Stadion Mini Badau milik Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Belitung yang terletak di Desa Badau, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung terendus aroma dugaan korupsi dalam pembangunannya.

Pembangunan proyek yang menggunakan APBD Kabupaten Belitung Tahun 2023 itu menelan  biaya sebesar 1,8 Milyar.

Kabar terbaru yang berhasil dihimpun media ini bahwa, Kasus yang sempat terhenti di tahun 2023 itu, kini ditangani oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Belitung setelah dilimpahkan oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Seorang mantan pemain Sepakbola Belitung yang juga merupakan manajemen Belitong Old Star (B.O.S) Fc Sudarman, sangat menyayangkan dugaan korupsi terkait stadion mini tersebut.

Diakui Sudarman, dirinya mengikuti perkembangan pembangunan stadion yang mengunakan anggaran tidak sedikit itu, mestinya kata Sudarman, Biaya sebesar itu pembangunan bisa maksimal dan sesuai dengan RAB anggaran yang sudah ada.

“Kami sangat berharap dan mendukung penuh kinerja Kejari Belitung (Lia Nasution) agar bisa mengusut dengan setuntas-tuntasnya dugaan korupsi ini. kalaupun memang terjadi dan terbukti dalam pembangunannya, usut sampai akar-akarnya” ujar Sudarman yang dihubungi melalui telepon, Kamis (5/4/2024).

Senada dengan Haribagus Triadi yang biasa disapa Ajenk mengatakan dirinya kecewa dengan adanya dugaan korupsi pembangunan Stadion Mini Badau, menurutnya ditengah harapan soal keinginan memiliki stadion mini yang ideal namun justru terjadi penyimpangan dalam pembangunnya.

“Kami sangat kecewa bang, kalau benar terjadi dugaan korupsi, semuanya kecewa. Jangankan masyarakat, saya selaku pemain sepakbola mewakili kawan-kawan insan sepakbola Belitung saja kecewa. Kita semuanya kecewa. kita mengidam-idamkankan stadion yang ideal kebanggaan warga Belitung umumnya serta Badau khususnya, kok dalam perjalanannya ada penyimpangan,” kata Ajenk, Jumat (5/4/2024).

Dia menambahkan seharusnya dinas terkait ikut terlibat dalam membenahi fasilitas serta penggunaan stadion yang sudah ada dengan baik dan maksimal.

“Pemain sepak bola ini sebenarnya bukan hanya membutuhkan stadion stadion baru saja tapi butuh juga lapangan yang standart seperti yang dimiliki kabupaten lainnya,” tukasnya .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *