OPINI
Oleh: Yulian Andryanto, Sekretaris DPC PJS Bangka
OKEYBOZ.COM, BANGKA – Pelaksanaan Pilkada ulang di Kabupaten Bangka yang bakal diselenggarakan Agustus 2025 mendatang semakin memacu ekspektasi politik publik.
Hingar-bingar dinamikanya ramai diobrolkan oleh warga, mulai dari warung kopi hingga kaum emak-emak di sudut pasar.
Riuh kontenstasinya di setiap partai kian ketat. Lobi-lobi politik sejumlah kontestan semakin menguat demi memenangkan secarik kertas rekomendasi.
Di Pilkada kali ini, ada banyak nama kandidat yang saling bersaing untuk uji peruntungannya menjadi Bupati Bangka.
Sederet nama bakal calon kepala daerah yang berasal dari kalangan politisi, pengusaha, serta birokrat, mulai bermunculan menghiasi pilihan alternatif untuk masyarakat Bangka.
Bisa jadi Pilkada ulang ini bagi para pendatang baru merupakan momentum politik yang mesti dioptimalkan secara maksimal, pasca kalahnya petahana sebagai pasangan calon (paslon) tunggal di Pilkada 2024.
Dari hasil Pilkada 2024, kotak kosong meraih 67.000 suara pemilih, melawan pasangan calon Mulkan-Ramadian yang meraih 50.000 suara pemilih.
Kendati begitu, capaian suara kotak kosong itu masih terpaut jauh jika dibandingkan dengan pemilih golput yang menembus 50 persen lebih suara dari DPT.
Berkaca dari data tersebut, artinya kesadaran politik masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pilkada kian tergerus menuju titik apatisme.
Bahkan meski pada Pilkada 2024 lalu gerakan kotak kosong begitu massif menolak kehadiran paslon tunggal, tapi tetap gagal mendongkrak partisipasi masyarakat untuk tidak golput, atau setidaknya mengungguli suara golput.
Mengacu data partisipasi pemilih di Pilkada 2024 itu, menandakan bahwa ceruk suara yang akan direbutkan pendatang baru nanti berkisar di angka 67.000 pemilih, dengan kondisi, kalau sosok petahana, Mulkan, kembali bertarung di Pilkada ulang dengan membawa modal suara 50.000 pemilihnya yang berhasil diraih pada Pilkada lalu.