Oleh Muhammad Andika Adhiyaksa UBB OKEYBOZ.COM, OPINI — Pengembangan porang di Kepulauan Bangka Belitung menawarkan berbagai peluang dan tantangan yang perlu diperhatikan. Di satu sisi, porang memiliki potensi pasar ekspor yang besar, terutama ke negara-negara seperti Jepang dan Eropa, yang dapat meningkatkan pendapatan petani lokal. Selain itu, dukungan dari Kementerian Pertanian dalam bentuk bantuan bibit dan pupuk semakin memperkuat prospek budidaya porang di Bangka Belitung. Namun, di sisi lain, tantangan yang dihadapi cukup signifikan karena banyak petani yang masih memiliki pengetahuan terbatas mengenai teknik budidaya dan pasca panen porang, yang dapat menghambat produktivitas.
Selain itu, keterbatasan modal juga menjadi kendala, mengingat harga bibit yang relatif tinggi dan kurangnya akses ke pembiayaan yang memadai. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan potensi pengembangan porang, diperlukan upaya peningkatan pengetahuan dan aksesibilitas modal bagi petani di Kepulauan Bangka Belitung.
Untuk mengantisipasi tantangan dalam pengembangan porang di Kepulauan Bangka Belitung ini, kita dapat mengambil beberapa langkah strategis. Pertama, peningkatan pengetahuan petani melalui sosialisasi dan pelatihan mengenai teknik budidaya dan pengolahan pasca panen sangat penting. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan melibatkan penyuluh pertanian untuk memberikan informasi yang tepat dan mendalam tentang budidaya porang berbasis agroforestri.
Kedua, kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta perlu dijalin untuk menyediakan bibit berkualitas serta dukungan teknis bagi petani. Perusahaan dapat berperan sebagai off-taker yang membeli hasil panen, sehingga memberikan jaminan pasar bagi petani.
Ketiga, akses permodalan harus diperluas melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membantu petani mendapatkan modal yang diperlukan dalam budidaya porang. Dengan langkah-langkah ini, tantangan yang ada dapat diatasi, dan potensi pengembangan porang dapat dimaksimalkan.