Pemanfaatan Galian Lubang Pasca Tambang Timah Menjadi Lahan Pertanian Terapung Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Uncategorized400 views
Bagikan

Oleh Abdul Majid dari Jurusan Agribisnis UBB OKEYBOZ.COM, OPINI — Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dikenal sebagai salah satu daerah penghasil timah terbesar di dunia. Aktivitas penambangan timah di wilayah ini telah berlangsung selama ratusan tahun, membawa manfaat ekonomi yang signifikan bagi daerah dan negara. Namun, di balik keberhasilan tersebut, aktivitas tambang juga menyisakan persoalan lingkungan yang kompleks, salah satunya adalah terbentuknya kolong (lubang besar bekas galian tambang yang digenangi air).

Kolong bekas tambang ini sering kali dianggap sebagai “warisan negatif” dari aktivitas penambangan. Dengan kondisi air yang asam dan mengandung logam berat, kolong tersebut tidak dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat. Namun, di balik tantangan tersebut, muncul potensi besar untuk memanfaatkan kolong ini sebagai lahan pertanian terapung, sebuah inovasi yang berpeluang memberikan solusi berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Pertanian Terapung sebagai Solusi Inovatif

Pertanian terapung adalah metode pertanian dimana tanaman dibudidayakan diatas air menggunakan rakit atau struktur apung. Metode ini sudah diterapkan di beberapa daerah di dunia, terutama di wilayah yang menghadapi keterbatasan lahan. Di Bangka Belitung, pertanian terapung bisa menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan lahan subur akibat dominasi aktivitas tambang.

Potensi kolong pasca tambang untuk pertanian terapung cukup besar. Dengan ukuran yang luas dan ketersediaan air yang permanen, kolong dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman seperti kangkung, padi apung, atau sayuran lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Selain itu, jika kualitas airnya diperbaiki, kolong juga dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan air tawar sebagai bagian dari sistem pertanian terpadu.

Langkah-Langkah Implementasi

Agar kolong pasca tambang timah ini dapat dimanfaatkan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan:

1. Memperbaiki Kualitas Air

Air kolong sering kali memiliki pH yang asam dan kandungan logam berat yang tinggi. Untuk itu, diperlukan teknologi sederhana seperti penambahan kapur atau bahan alami lain untuk menetralkan keasaman air, serta sistem penyaringan untuk mengurangi kandungan logam berat.

2. Pengembangan Infrastruktur Pertanian Terapung

Rakit apung yang digunakan sebagai media tanam harus dirancang dengan mempertimbangkan daya apung, ketahanan terhadap cuaca, dan kemudahan perawatan. Rakit ini dapat dibuat dari bambu atau bahan daur ulang seperti drum plastik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *