Mendengar perencanaan perusahaan yang memasang target pertama peleburan ilmenite dengan _quantity_ 100 metrik ton/hari, dan hasil logam titanium sebesar 100 metrik ton/hari (14.619 metrik ton/tahun), dan _pig iron_ 25,92 metrik ton/hari (8.553 metrik ton/tahun), Dirjen Ridwan berjanji akan memfasilitasi PT Bersahaja untuk segera merealisasikan pengolahan. Sehingga, baik daerah maupun negara dapat menerima kontribusi pendapatan yang lebih besar dari sektor pertambangan.
“Proses dengan surveyor kita bantu percepat, karena memang material yang diolah itu sudah sesuai dengan hasil lab-nya. ESDM akan memfasilitasi agar bisa bergerak lebih cepat dan pembinaan-pembinaan lainnya. Kita terus dorong ini (pembangunan smelter peleburan logam titanium) akan lebih cepat lagi,” ujarnya usai peninjauan.
Bahan baku yang tersedia antara PT Timah bersama PT Bersahaja sebagai mitra, menurut Dirjen Ridwan sudah memenuhi syarat untuk dibangunnya titanium _smelter slag._ Hal inilah yang menjadi alasan pihaknya untuk memfasilitasi rencana perusahaan, terlebih memang sudah sesuai dengan arahan pemerintah.