Menguak Tantangan dan Peluang: Analisis Ketidakoptimalan Pengembangan Pariwisata di Bangka Belitung

Election, Headline, Makro4,844 views
Bagikan

Oleh: Sahli Sakiri (Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung).

OKEYBOZ.COM, BALUNIJUK – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah provinsi ke-31 di Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-undang No.27 tahun 2000 tentang pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki keindahan alam yang luar biasa. Berada di Pulau Sumatera, Bangka Belitung memiliki potensi pariwisata yang sangat besar.

Provinsi ini memiliki keindahan alam yang masih alami dan belum banyak dijamah manusia. Namun perkembangan pariwisata di Bangka Belitung masih mengalami kendala yang membuat potensi pariwisata di daerah ini kurang optimal.

Dalam analisis ini akan dibahas potensi pariwisata di Bangka Belitung serta faktor-faktor yang menghambat perkembangan pariwisata di daerah tersebut.

Pariwisata merupakan sektor yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian suatu daerah. Di Indonesia, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor prioritas dalam pembangunan nasional.

Terutama di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki potensi wisata yang sangat besar.

Salah satu potensi wisata yang paling terkenal di Bangka Belitung adalah keindahan alamnya. Bangka Belitung memiliki pantai yang indah dengan pasir putih dan air laut yang jernih.

Selain itu Bangka Belitung juga memiliki banyak pulau-pulau kecil yang sangat indah dan menawan.

Selain keindahan alamnya, Bangka Belitung juga memiliki potensi wisata budaya yang sangat kaya. Bangka Belitung memiliki budaya yang unik dan beragam.

Beberapa budaya yang terkenal di Bangka Belitung antara lain seni tari, musik tradisional, dan seni ukir. Selain itu, Bangka Belitung juga memiliki potensi wisata kuliner yang sangat besar.

Makanan khas Bangka Belitung seperti mie Belitung, kwetiau Belitung, dan luti gendang sangat terkenal di Indonesia.

Pada tahun 2019 lalu menurut Kepala Dinas  Kebudayaan dan  Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Rivai destinasi pariwisata Babel memiliki daya tarik wisata alam sebanyak 258 buah, daya tarik wisata budaya 47 buah, daya tarik wisata buatan sebanyak 23 buah (Bangka Pos, 2019).

Meski memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, namun pengembangan pariwisata di Bangka Belitung masih belum optimal.

Menurut penulis, beberapa faktor yang menghambat perkembangan pariwisata di daerah tersebut antara lain:

1. Kurangnya promosi dan informasi tentang pariwisata di Bangka Belitung. Promosi dan informasi yang kurang memadai membuat wisatawan kurang tertarik untuk berkunjung ke Bangka Belitung.

2. Kurangnya infrastruktur pendukung pariwisata. Infrastruktur pendukung seperti jalan, bandara, hotel dan restoran masih belum memadai di Bangka Belitung.

3. Masalah lingkungan seperti pencemaran dan kerusakan lingkungan juga menjadi faktor penyebab kurang optimalnya pengembangan pariwisata di Bangka Belitung. Kerusakan yang diakibatkan oleh aktivitas pertambangan timah lepas pantai merupakan penyebab utama kerusakan ekosistem terumbu karang di Pulau Bangka.

Kerusakan lingkungan ini akan membuat tempat wisata menjadi tidak menarik, sehingga wisatawan tidak akan tertarik untuk berkunjung ke sana.

4. Kurangnya tenaga ahli yang berkualitas. Tenaga ahli yang mumpuni seperti pemandu wisata, ahli pariwisata, dan ahli kuliner masih kurang di Bangka Belitung.

5. Kurangnya dukungan dari pemerintah baik pusat maupun daerah untuk pengembangan pariwisata di Bangka Belitung.

6. Masalah keamanan. Meski Bangka Belitung relatif aman, namun masih ada beberapa kasus kejahatan yang terjadi di daerah tersebut.

 Diantara keenam faktor tersebut, menurut penulis yang paling menjadi penghambat atau tantangan dalam pengembangan sektor pariwisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah nomor tiga.

Perlu dipahami bahwa Bangka Belitung merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki sumber daya alam berupa timah yang melimpah.

Kegiatan pertambangan timah merupakan salah satu sektor unggulan perekonomian daerah. Tetapi kegiatan pertambangan timah terutama dilaut yang hari ini makin meningkat yang disebabkan harga timah dunia yang naik menyebabkan maraknya masyarakat membuka pertambangan timah ilegal yang pastinya berdampak pada kerusakan lingkungan.

Dampak lingkungan dari kegiatan penambangan timah dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar, seperti pencemaran air dan udara, kerusakan habitat alam, dan sebagainya.

Dampak negatif lingkungan ini dapat berdampak pada sektor pariwisata, karena wisatawan cenderung mencari destinasi wisata yang bersih dan sehat Ditambah lagi lemahnya penegakkan hukum yang dilakukan sehingga tidak membuat efek jera pada pelaku perusak lingkungan.

Memang hubungan pertambangan timah dengan sektor pengembangan pariwisata di Bangka Belitung sangat kompleks. Diperlukan upaya terpadu dan berkesinambungan untuk menjaga keseimbangan antara kedua sektor tersebut, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Maka dari pada itu, penulis ingin memberikan pendapat untuk bagaimana mengembangkan pariwisata di Bangka Belitung. Setidaknya, diperlukan beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh terutama pemerintah daerah, pelaku usaha pariwisata, pihak swasta dan masyarakat setempat agar pariwisata di Babel menjadi objek wisata yang paling dinikmati wisatawan. Beberapa strategi yang dapat digunakan antara lain:

1. Peningkatan promosi dan informasi pariwisata di Bangka Belitung. Promosi dan informasi yang baik dapat meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Bangka Belitung.

2. Perbaikan infrastruktur penunjang pariwisata. Infrastruktur pendukung seperti jalan, bandara, hotel dan restoran perlu ditingkatkan untuk memudahkan wisatawan berkunjung ke Bangka Belitung.

3. Meningkatkan kualitas tenaga ahli. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pariwisata di Bangka Belitung perlu dilakukan pelatihan dan sertifikasi tenaga ahli seperti pramuwisata, ahli pariwisata dan ahli kuliner.

4. Memberikan dukungan pemerintah yang memadai. Pemerintah daerah harus memberikan dukungan yang memadai untuk pengembangan pariwisata di Bangka Belitung.

5. Tingkatkan keamanan di area tersebut. Peningkatan keamanan dapat meningkatkan rasa aman dan nyaman wisatawan yang berkunjung ke Bangka Belitung.

6. Melibatkan masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata. Melibatkan masyarakat setempat dapat meningkatkan partisipasi dan keterlibatan masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Bangka Belitung.

Penulis berharap melalui penerapan strategi-strategi di atas, pengembangan pariwisata di Bangka Belitung akan lebih optimal dan membawa manfaat yang besar bagi masyarakat setempat, seperti meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan, serta memberikan pengalaman wisata yang berbeda dan bermanfaat bagi masyarakat. wisatawan yang berkunjung ke Bangka Belitung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *