oleh Relita Listia UBB
OKEYBOZ.COM, OPINI — Produksi benih padi yang berkualitas dilakukan dengan menerapkan proses terintegrasi dari perencanaan, budidaya, hingga pascapanen. Penyuapan lahan harus memperhatikan sejarah lahan, sumber benih, isolasi, dan roguing untuk menjaga kemurnian genetik. Roguing wajib dilakukan pada berbagai tahap pertumbuhan untuk menghilangkan tanaman menyimpang. Proses isolasi dapat berupa jarak, waktu, atau fisik guna menghindari kontaminasi variasi
Kualitas benih ditentukan oleh genetik, lingkungan, dan penanganan pascapanen. Penggunaan alat bersih dan pengawasan sertifikasi benih juga penting. Semua langkah menghasilkan benih bermutu tinggi yang mendukung ketahanan pangan di daerah.
Mendukung Ketahanan Pangan di Provinsi Bangka Belitung melalui Peningkatan Produksi benih padi Provinsi Bangka Belitung menghadapi tantangan dalam mewujudkan ketahanan pangan, terutama di sektor padi, yang merupakan komoditas penting. Salah satu strategi utama adalah meningkatkan produksi benih padi berkualitas, yang dapat meningkatkan produktivitas lahan pertanian dan mendukung swasembada pangan.
Provinsi Bangka Belitung berupaya memperkuat ketahanan pangan melalui peningkatan produksi benih padi berkualitas. Benih unggul berperan penting dalam meningkatkan produktivitas lahan, efisiensi budidaya, dan keinginan pertanian.
Fakta: Ketahuan Produksi Benih Padi
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkomitmen meningkatkan ketahanan pangan melalui peningkatan produksi benih padi. Target produksi padi ditetapkan mencapai 35.090 ton GKG , meningkat 26,67% dari tahun sebelumnya. Upaya ini meliputi perbaikan jaringan irigasi dan optimalisasi lahan, yang diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanian dan produktivitas. Sinergi antara pemerintah, petani, dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk mencapai target ini, mengingat ketergantungan daerah pada pasokan lokal.
Opini: Ketahanan produksi Benih Padi
Mendukung ketahanan pangan di Provinsi Bangka Belitung melalui peningkatan produksi benih padi sangat penting. Dengan meningkatnya target produksi padi, optimalisasi lahan dan perbaikan jaringan irigasi menjadi langkah strategis untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan. Sinergi antara pemerintah, petani, dan sektor terkait diperlukan untuk memastikan keberhasilan program ini. Selain itu, pemanfaatan sumber daya genetik lokal dapat meningkatkan produktivitas dan keberagaman varietas padi, sehingga memperkuat ketahanan pangan di daerah yang sangat bergantung pada pasokan lokal.
Kesimpulan:
Provinsi menargetkan produksi padi mencapai 35.090 ton GKG, dengan peningkatan produktivitas hingga 4 ton per hektar melalui inovasi teknologi dan optimalisasi lahan,pengembangan pangan lokal dan alternatif selain beras, seperti sagu, juga menjadi fokus untuk memperkuat ketahanan pangan.