Hal ini membuat terjadinya pro dan kontra di dalam lingkungan masyarakat, dikarenakan pilkada tahun ini kenapa harus ada kotak kosong dan memiliki calon tunggal. Apakah semua hal ini berkaitan dengan permainan para elit politik di kota Pangkalpinang? atau partai-partai politik di kota Pangkalpinang percaya dengan calon tunggal tersebut yang merupakan incumbent walikota Pangkalpinang tahun 2018-2023, hal ini menjadi isu hot yang sekarang beredar di masyarakat kota Pangkalpinang.
Dalam hal ini banyak kelompok masyarakat menjadi relawan pendukung kotak kosong dalam bentuk kekecewaan kepada para elit politik ataupun partai-partai politik yang ada di kota Pangkalpinang. Kelompok masyarakat tersebut merasa ada hal yang janggal di dalam PILKADA kota Pangkalpinang tahun ini.
Dengan adanya relawan pendukung kotak kosong apakah kotak kosong bisa memenangkan PILKADA tahun ini atau malah sebaliknya calon tunggal yang masih di beri kepercayaan oleh masyarakat untuk memimpin kota Pangkalpinang di masa periode yang akan datang. Jadi kita sebagai masyarakat Pangkalpinang menantikan siapa yang bakal memenangkan PILKADA kota Pangkalpinang tahun ini untuk masa periode 2024-2029, pada tanggal 27 November 2024 pada saat PILKADA serentak di Indonesia. Apakah kotak kosong atau calon tunggal yang bakal memenangkan PILKADA serentak di tahun 2024 ini.