Editor : Aditya.
OKEYBOZ.COM, PANGKALPINANG — Menjelang tahapan krusial Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ulang tahun 2025 di Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung angkat bicara. Ketua Bawaslu Babel, EM Osykar, dengan tegas mengimbau seluruh elemen masyarakat terutama para bakal calon dan tim suksesnya untuk tidak mencederai proses demokrasi dengan tindakan yang dapat memicu konflik sosial dan mengganggu ketertiban umum.
“Saat ini tahapan Pilkada Ulang sudah memasuki fase penting, yaitu penelitian berkas pasangan calon. Ini artinya, pemungutan dan penghitungan suara sudah di depan mata. Kami minta semua pihak menjaga nilai-nilai kearifan lokal kita yang sarat dengan toleransi dan kebersamaan,” ujar Osykar dalam siaran pers, Rabu (9/7/2025).
Pernyataan tersebut keluar menyusul beredarnya sejumlah informasi hoaks dan provokatif di media sosial yang dinilai berpotensi menimbulkan keresahan dan polarisasi di tengah masyarakat.
Osykar menegaskan bahwa Pilkada bukan sekadar ajang perebutan kursi kekuasaan, melainkan ruang ekspresi kedaulatan rakyat yang harus berlangsung damai dan bermartabat. Karena itu, ia meminta masyarakat tidak gegabah dalam menerima informasi, apalagi yang belum terverifikasi kebenarannya.
“Bawaslu bersama jajaran kabupaten dan kota saat ini gencar melakukan patroli siber. Kami awasi ruang digital dengan serius. Penyebaran hoaks, fitnah, ujaran kebencian, maupun kampanye bermuatan SARA bisa dikenai sanksi pidana pemilu sebagaimana diatur dalam UU No. 10 Tahun 2016,” tegasnya.
Meski masa kampanye resmi belum dimulai, Osykar mengingatkan para bakal calon dan simpatisan untuk tidak melakukan manuver yang berpotensi merusak citra Pilkada. “Pencegahan tetap jadi pendekatan utama kami. Tapi kalau pelanggaran terjadi, akan kami tindak sesuai aturan,” imbuhnya.
Sebagai bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam mengawal proses demokrasi, Bawaslu Babel membuka layanan pengaduan. Masyarakat yang menemukan dugaan pelanggaran pemilu dapat langsung melapor, baik melalui nomor layanan pengaduan maupun dengan datang ke kantor Bawaslu terdekat.
“Pilihan boleh beda, tapi persatuan dan ketenteraman lingkungan tidak boleh dikorbankan. Jangan biarkan Pilkada Ulang ini menjadi ajang perpecahan. Mari kita jaga bersama,” pungkas Osykar.
Dengan tensi politik yang mulai meningkat jelang Pilkada Ulang Pangkalpinang dan Bangka, imbauan keras dari Bawaslu Babel menjadi pengingat penting: Demokrasi tidak akan tumbuh subur di tengah kebisingan hoaks, apalagi jika nilai-nilai lokal dilangkahi demi ambisi kekuasaan. Kini, semua mata tertuju pada integritas para kontestan dan kedewasaan para pemilih.