OKEYBOZ.COM, OPINI — Pagi itu, di Desa Mendo, saya bertemu dengan seorang petani, Pak Juhadi yang sedang membuka kemasan pupuk. Dengan tangannya yang terampil, ia menebar pupuk itu seperti yang diajarkan ayahnya bertahun-tahun lalu. “Sudah biasa, dari dulu begini,” katanya. Namun, saya juga bertanya dan dia mengungkapkan bahwa hasil panennya tidak sebanding dengan usaha kerasnya. Tak ada yang salah dengan cara tradisional, tapi di era yang sudah maju ini, teknologi memiliki solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut: pertanian presisi.
Mengapa Pertanian Presisi Penting untuk Bangka Belitung?
Bangka Belitung, memiliki banyak tanah yang mengandung bahan mineral, hal tersebut menjadi salah satu potensi dalam mengembangkan sektor pertanian. Namun, efektivitas penggunaan pupuk masih menjadi tantangan. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa produktivitas padi di Bangka Belitung tahun 2023 hanya mencapai 4,5 ton per hektar, lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional sebesar 5,1 ton per hektar, salah satu penyebab utamanya adalah penggunaan metode pemupukan tradisional. Petani sering menggunakan dosis “kira-kira,” dengan genggaman tangan sebagai takaran. Ini mengakibatkan dosis pupuk yang tidak merata, sehingga tanah menjadi kurang subur atau justru tercemar oleh kelebihan atau kekurangan pupuk.
Apa Itu Pertanian Presisi dan Bagaimana Cara Kerjanya?