OKEYBOZ.COM,PANGKALPINANG — Ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tahun 2021 tumbuh positif 5,05 persen atau meningkat dibandingkan tahun 2020 yang sempat mengalami kontraksi sebesar 2,30 persen. Peningkatan perekonomian itu terlihat dari pertumbuhan pada seluruh lapangan usaha.
Demikian disampaikan Gubernur Erzaldi Rosman dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2021 dihadapan para legislator dalam Rapat Paripurna DPRD Babel di Ruang Rapat Paripurna, Kamis (31/3/2022).
“Pertumbuhan ekonomi Ini tetinggi di Sumatera, dan nomor 4 se-Indonesia. Hal ini berimbas pada peningkatan jumlah lapangan usaha di Babel,” imbuhnya.
Adapun lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang tumbuh sebesar 14,16 persen, diikuti oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum yang tumbuh sebesar 10,62 persen, serta lapangan usaha pengadaan listrik dan gas yang tumbuh sebesar 10,42 persen.
Dibawah kepemimpinannya juga, jumlah penduduk miskin di Babel pada tahun 2021 menurun 3 ribu orang dibandingkan dengan tahun 2020 dengan persentase sebesar 4,67 persen
Hal ini dibuktikan dengan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang meningkat meningkat sebesar 0,31 persen dengan nilai IPM 71,69, dibandingkan dengan tahun 2020 dengan nilai 71,47.
“IPM adalah angka yang mewakili kondisi penduduk dalam mengakses hasil pembangunan memperoleh pendapatan, mengakses kesehatan, pendidikan dan sejumlah aspek lainnya,” terangnya.
Kemudian, untuk nilai gini ratio juga terjadi penurunan, pada September 2021, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Babel sebesar 0,247. Angka ini menurun 0,009 poin jika dibandingkan dengan gini ratio pada Maret 2021 yang sebesar 0,25.
Pada kesempatan itu juga, gubernur yang dinobatkan sebagai _Best Governor_ 2021 oleh salah satu stasiun televisi nasional itu mengungkapkan, bahwa Pemprov Babel berhasil mencapai target penerimaan daerah selama tahun 2021.
“Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditargetkan Rp 2,556 triliun lebih, dengan realisasi sebesar Rp 2.708 triliun lebih atau terealisasi sebesar 105,95%,” imbuhnya.