Wanita yang kerap disapa Ayim itu, menceritakan mereka terus mengajak alumni dari berbagai angkatan untuk terlibat dalam kegiatan ini. Hal inipun disambut baik, bantuan yang diberikan pun beragam seperti, tenaga. pembelian dan pemesanan handsanitizer beserta botol-botolnya, pengemasan ulang, pemotongan dan penempelan stiker, dan distirbusi ke masyarakat.
“Beberapa alumni yang memiliki keterbatasan jarak dan waktu, memberikan bantuan dan dukungan materil dan juga moril. Semuanya saling bantu dan mendukung penuh terlaksananya kegiatan ini,” katanya.
Ayim menyebutkan, saat ini pihaknya telah menyiapkan 8000 botol handsanitizer ukuran 30 ml dan 140 botol ukuran 1 liter. Pengemasan handsanitizer ini dilakukan di asrama SMAN 1 Pemali, tidak hanya para alumni tapi para pelajar penerima beasiswa yang masih aktif juga ikut membantu proses pengemasan.
“Handsanitizer ini nanti dikemas ulang ke botol ukuran 30 ml dan 1 liter. Total botol kosong yang susah ada itu sekitar 8000 botol. Tapi yang selesai dikemas baru sekitar 2.600 an lebih botol,” ujarnya.
Ribuan botol handsanitizer ini akan dibagikan ke setiap kabupaten/kota di Babel. Handsanitizer rencananya akan mulai didistribusikan pekan depan setelah proses pengemasan selesai.
“Pembagiannya akan ada alumni yang menjadi koordinator untuk pembagian handsanitizer di setiap daerah. Kami prioritaskan kepada masyarakat yang membutuhkan dan beberapa fasilitas umum, seperti rumah ibadah. Kalau minggu ini sudah selesai dikemas semua, Insya Allah minggu depan sudah bisa didistribusikan ke masing-masing daerah,” ujarnya.