Gubernur Erzaldi Rosman menceritakan, awalnya aplikasi ini dikenalkan melalui Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie, kemudian langsung disambut dan dicoba, “Ini berawal dari Wakil Bupati Belitung, ternyata yang buat aplikasi ini adalah putra daerah Babel sendiri, makanya langsung kita uji coba,” ujarnya.
Gubernur Erzaldi Rosman menurut Alghozi adalah anak Babel yang kuliah dan kerja di Jakarta, “Kami merasa, ide ataupun aplikasi Alghozi ini luar biasa, terus dikembangkan dan disempurnakan,” ungkapnya.
Proses kerja pemantauannya mulai dari gelang yang ada barcode digunakan setiap orang masuk Babel. Kemudian langsung dihubungkan dengan aplikasi fightcovid-19, dan langsung terkoneksi ke pusat kontrol gugus tugas, “Di gugus tugas inilah kita bisa memantau semua OTG dan ODP,” tambahnya.
“Dimonitor jika OTG atau ODP keluar rumah akan berubah warna, tanda itu loncat-loncat dan akan ada keterangannya seperti, nama, datang, kapan, posisi di mana, dengan begitu nanti satgas menghubungi kabupaten kota atau desa menghubungi orang tersebut diberi peringatan,” tuturnya.
Jika OTG atau ODP masih bandel akan diisolasi karantina di tempat yang sudah disiapkan selama 14 hari.
Apalagi disebutkannya, aplikasi ini juga sudah dirancang untuk dihubungkan pasien yang melaksanakan rapid tes dan swab, “Akan mudah menemukan penyebabnya, perlu tracking, dengan dibantu aplikasi ini, tracking ini akan lebih mudah, masuk dalam aplikasi, lalu kita lakukan tes PCR dan rapid tes,” ucap Gubernur Erzaldi Rosman.