Menurutnya, hal tersebut disebabkan kebutuhan masyarakat akan santan kelapa meningkat saat bulan Ramadhan.
“Kebanyakan masyarakat Pangkalpinang saat berbuka puasa lebih memilih menu yang manis-manis seperti bubur atau kolak yang bahan dasarnya dari santan kelapa sehingga hal tersebut berdampak terhadap pedagang kelapa parut,” ujarnya, Selasa (5/5/2020).