Narasumber pada kegiatan ini yakni Ardiansyah Parman Ketua BPKN, Profesor Bustanul Arifin dari Unila, Agung Jendriadi selaku Kepala Badan Ketahanan Pangan, Sutarto Alimoeso selaku Ketua Asosiasi Penggilingan Padi Seluruh Indonesia, dan Kasan Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan.
“Tiga hal pokok yang menjadi fokus perhatian kami dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan di Babel yakni ketersediaan stok pangan, jaminan distribusi, dan demand. Ketiga hal tersebut tentunya berpengaruh pada harga komoditi pangan saat ini. Terlebih saat ini, dengan adanya wabah Covid-19 dan diberlakukannya pembatasan transportasi. Melalui seminar hari ini, pemerintah daerah berharap mendapatkan solusi sehingga kesulitan ini dapat diatasi,” ujar Wagub Abdul Fatah.
Menanggapi hal tersebut, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Arif Budimanta meminta supaya Kementerian Pertanian beserta instansi terkait lainnya segera mengambil langkah-langkah preventif untuk menanggulangi kendala distribusi di lapangan.
“Langkah preventif harus segera dilakukan melalui aturan pengawasan maupun rekomendasi terkait integritas ketahanan pangan di daerah. Karena kondisi di lapangan saat ini terjadi defisit stok dan harga beberapa komoditi melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET),” ungkapnya.