“Mengingat dibutuhkan biaya yang besar, maka pembangunan tambak udang ini dilakukan secara bertahap,” ungkapnya.
Sedangkan untuk strategi pengembangan bisnisnya, Gubernur Erzaldi mengutarakan akan diatur berdasarkan kesepakatan, berapa untuk keuntungan dan berapa untuk dikembangkan kembali sebagai investasi.
Sisi positif yang dapat diambil selain dari faktor ekonomi, juga bisa dari sisi edukasi. Karena pembangunan tambak udang ini juga dapat digunakan sebagai kerja praktek SMK perikanan dan menyerap lapangan pekerjaan.
“Bagi SMK perikanan, ketika mereka sudah tamat sekolah, maka mereka juga bisa langsung bekerja di tambak udang. Satu blok yang sekitar 2-3 hektar membutuhkan 18 tenaga kerja,” ungkapnya.(*)