Penulis : Kulul Sari
OKEYBOZ.COM, SIMPANG RIMBA,- “Selain dikunjungi kalangan muslim, makam Jati Sari juga kerap dikunjungi etnis Tionghoa yang punya tujuan khusus. Kedatangannya dilengkapi dengan aksesoris sesajian ala China berupa perdupaan, wadah mangkuk dan wangi-wangian oriental kas mereka. Mereka mempercayai bahwa Jati Sari sanggup memenuhi apa yang mereka inginkan meskipun mereka dari kalngan nonmuslim”, tulis Teungku Sayyid Deqy dalam bukunya “Korpus Mapur Dalam Islamisasi Di Bangka”.
Pada ulasan kami sebelumnya, bersama tim Bekaes Budaya Bangka Belitung dengan seorang keturunan ke sepuluh dari Jati Sari yaitu Muhammad Iqbal dan penulis buku “Korpus Mapur Dalam Islamisasi Di Bangka” Teungku Sayyid Deqy sebagai narasumber dalam ekspedisi ini melakukan penyusuran hingga ke makam tujuh pengawal, dan kita lanjutkan pada maka utama yaitu kompleks makam Syeikh Jati Sari, berikut laporan kami ;
Pada makam utama ini didirikan bangunan tembok yang mengelilinginya dengan ketinggian kurang lebih satu meter dan diatapi asbes juga seng yang sebagian sudah pecah menganga, sehingga bila hujan turun airpun akan tercurah langsung ke makam.
Baca Juga : Perangkap Buaya di Kolong Kepoh Belum Membuahkan Hasil
“Karena makam ini bukan hanya milik desa Bangka Kota dan Malik, dan bukan pula milik Bangka Selatan dan Bangka Belitung, kami berharap kepada pemerintah untuk memperbaiki layaknya cagar budaya”, ungkap bu Arni ketika kami singgung tentang kondisi makam saat ini.
Baca Juga : Tim Gabungan Berhasil Amankan Satu Kilogram Sabu di Perairan Penganak, Dua Orang Kabur
Sering orang bertanya, apakah namanya memang Jati Sari atau ada nama lain. Dan biasanya yang bertanya seperti itu karena mereka dapat info bahwa Jati Sari itu karena yang bersangkutan di makamkan dalam satu hari, dengan bahan baku makam dari Jati. Dan itu merupakan salah satu karomahnya.