“Santri selama masa karantina 14 hari tidak boleh keluar pondok atau sekolah ini, mereka akan mengikuti SOP covid-19 yang berlaku dari pemerintah, selama 14 hari kedepan para santri hanya beraktivitas didalam pondok seperti perbanyak ibadah, olah raga rutin dan kegiatan lainnya intinya para santri terus dianjurkan jaga kesehatan disamping mereka belajar siang maupun malam harinya,” papar Ustadz masri
Ustadz masri menuturkan bahwa saat ini Ponpes Nurul Falah sudah berusia 30 tahun dan pondok ini terus dikembangkan secara terpadu antara pondok modern dengan pondok pesantren salafiyah, keterpaduan ini kami berlakukan pada kurikulum dan perkembangannya yaitu antara kurikulum Kementrian Agama dengan kurikulum Dinas pendidikan serta kurikulum pesantren Gontor dan dipadukan dengan pondok pesantren salafyah lainnya yang dikembangkan secara terpadu selama 24 jam di ponpes ini.
“Artinya putra-putri bapak/ ibu akan mengikuti pendidikan formal madrasah mulai jam 07.00 pagi hingga menjelang waktu ashar dilanjut lagi dengan pendidikan informal pada pengasuhan asrama dan mereka akan para santri setelah lulus dari Pesantren ini akan mendapatkan ijazah formal maupun informal,” sebutnya
Lanjut masri, setiap ruang asrama santri itu ada pengsuhnya atau wali ujroh masing-masing dan mudah mudahan Allah Swt memberikan kita kesehatan dan keselamatan sehingga kita merasa tenang dan aman.
“Insyaallah mereka para santri 24 jam mereka akan kami asuh, kami didik dan kami ajar yang pertama wajib menghapal Qur’an secara kontinyu pada jenjang lembaga masing-masing serta tahsin Al-Qur’an dan perkembangan disiplin ilmu berbahasa arab dan Inggris mudah -mudahan kita berharap bisa bekerjasama mendidik dan menyiapkan putra putri kita dimasa yang akan datang sehingga mereka insyaallah tumbuh menjadi anak-anak yang sholeh atau sholehah harapan kita semua,” tutup Ustadz Masri (ruli)(OB)