“Pantai Batu Bedaun, Pantai yang indah. Pasir yang putih, yang dirasa berbeda dari beberapa pantai. Karena pasir disini lembut dan enak ditapaki. Pohon di sekitar pantai masih cukup rindang sehingga masih sangat enak untuk menempatkan persinggahan, mungkin tikar atau karpet untuk bertamasya. Ombaknya juga tak begitu kencang dan tidak tinggi. Untuk para pencari tempat berenang santai bersama keluarga, anak-anak kecil, tempat ini sempurna. Air masih jernih dan jarang ditemui sampah di dalam air. Batu-batu cukup besar menjadi daya tarik tersendiri”, ungkap Pradipta.
Walau menyimpan keindahan yang menawan, namun bila tidak dikelola dengan baik, tentu akan mengurangi daya tarik sang pengunjung untuk kembali, karena intinya kesan pertama biasanya sangat melekat dalam ingatan.
“Yang disayangkan dari pantai ini tampak kurang dirawat. MCK pun dirasa tidak berfungsi. Jalanan masih belum terurus. Tidak ada fasilitas pendukung lainnya. Untuk orang yang suka pantai dengan fasilitas lengkap (MCK, warung penjual makan minum, jalan bagus, persewaan tikar, tempat parkir luas dan dijaga, harus berpikir kembali sebelum ke pantai ini”, imbuhnya.
Pradipta sangat menyayangkan pantai seindah ini tidak dikelola dengan baik.
Keindahan tersembunyi Pantai Batu Bedaun memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata. Sayang, pihak terkait belum sempat menyentuh lokasi ini sebagai tempat wisata baru. (Koes/OB)