“Ketiga, masyarakat Babel sebenarnya sudah terbiasa menggunakan thorium ini dalam kehidupan sehari-hari, yaitu cahaya putih pada lampu petromaks yang biasa digunakan untuk menerangi bagan, rumah tangga, selama bertahun-tahun. Itulah thorium yang membuat lampu itu menyala. Jadi sangat-sangat terbiasa dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Babel,” ungkapnya.
Selain itu, alasan keempat yakni rencana investasi mereka ini akan dilakukan dalam waktu secepat-cepatnya, sebentar lagi Babel akan menjadi daerah yang mengekspor energi keluar Babel, karena kita nantinya akan berlebih listriknya.
“Inilah era dimulainya industrialisasi di Babel, kita tidak ingin selamanya menjadi daerah tambang, tetapi kita ingin menjadi daerah industri, hi-tech industri, industri elektronik zaman modern, kita tinggalkan tambang,” tegasnya.
Sementara itu, Bob.S. Effendi selaku Chief Representative ThorCon International sangat mengapresiasi langkah cepat Gubernur Erzaldi dalam menangkap peluang ini.