Salah satu korban dari banyaknya anjing liar tersebut adalah Wulan, warga Desa Cupat, Kecamatan Parit Tiga, yang kehilangan beberapa giginya akibat terjatuh karena menabrak anjing liar di Dusun Jampan, Desa Kelabat.
“Kejadiannya bulan April lalu, di Dusun Jampan. Ketika saya sedang berkendara, tiba-tiba dari sebelah kanan, anjing tersebut berlari menuju saya, dan saya tak bisa menghindar lagi, hingga saya terjatuh dan harus dibawa kerumah sakit waktu itu akibat luka yang saya alami,” tutur Wulan. (17/08/2020).
Terkait hal tersebut, Kabid Peternakan pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Bangka Barat, Agung Ari Wibowo, ketika dihubungi mengatakan, terkait keberadaan anjing liar, tentu menjadi kekhawatiran semua pihak, karena populasinya yang tidak terkontrol.
Agung juga mengatakan, dampak dari banyaknya anjing liar bukan hanya penyakit rabies, tapi juha menganggangu kenyamanan dan ketenangan masyarakat.