Dulu, orangtua dan nenek moyang bertanam padi secara berkelompok. Dan dalam satu kelompok terdiri dari beberapa kepala keluarga hingga belasan kepala keluarga. Dan setiap kepala keluarga minimal tiga hektar lahan padi.
Petani sawah yang berada dilokasi bukit kayu arang kendung desa Gudang tidak memiliki lahan seluas itu, namun hasilnya cukup lumayan. Sehingga kelompok ini mengadakan syukuran ala masa lalu, yaitu Sedekah Jerami’.
“Sedekah Jerami’ ini memang sudah menjadi adat istiadat kita sejak jaman dahulu. Setelah selesai panen masyarakat biasanya membaca do’a selamat sebagai ungkapan rasa syukur mereka telah mendapatkan jumlah padi sepertj yang di inginkan. Selain itu kami juga sekalian merayakan 1 Muharam 1442 hijriah”, ujar Sukirman atau yang biasa di panggil Pusui, salah seorang anggota kelompok tani kepada media ini.
Sementara itu ketua kelompok tani Bukit Kayu Arang Kendung, Samsul menambahkan bahwa Sedekah Jerami’ ini merupakan murni inisiatif bersama,