Selain mengunjungi kedua lokasi makam itu, kepala bidang pembinaan dan kebudayaan beserta stap dan didampingi oleh pemerintahan desa Gudang juga tim bekaes budaya Bangka Belitung, mendaki bukit nenek dan selanjutnya menyusuri goa yang konon pernah digunakan para pejuang dan juga penduduk untuk tempat berkumpul dan berembuk dalam mengambil suatu keputusan. Didalam goa ini juga terdapat tulisan-tulisan tangan yang juga berupa simbol pada dinding dan langit-langitnya yang berwarna merah, dan hingga saat ini tidak bisa dihapus. Selain itu tulisan dan simbol itu hingga saat ini belum begitu diketahui oleh banyak orang.
Pendi mewakili pemerintah desa Gudang menyambut baik apa yang diutarakan oleh bapak Sofian selaku kepala bidang kebudayaan. Ia berharap kunjungan ini bukan hanya sekedar kunjungan biasa namun ada hasil dan tindaklanjutnya,
“Saya mewakili pemdes dan masyarakat desa Gudang menyambut baik apa yang diutarakan bapak Sofian dan kami berharap kunjungan ini punya hasil dan ada tindaklanjutnya”, ungkap Pendi
#Salam Budaya, Semangat Hijriah, Tetap Istiqomah. (Koes/OB)