Misteri Goresan Tangan Masa Lalu Di Bukit Batu Kepale

Bagikan

“Kate orangtua kami dulu, sebelum orang-orang naik ke bukit nenek, mereka terlebih dahulu mendaki kebukit batu kepale ini. Dan disini mereka berembuk. Di bukit batu kepale inilah semua masalah dirembuk agar menemukan kesepakatan. Selanjutnya mereka meneruskan perjalanan mendaki bukit nenek. Dan dipuncak bukit nenek mereka mengadakan ritual”, jelas Makmun, tetua adat desa Gudang suatu ketika

Sejak awal pendakian menuju bukit batu kepale, saya merasakan hal-hal yang diluar dugaan. Pertentangan antara kemauan dan penolakan bergejolak, antara melanjutkan perjalanan atau membatalkan pendakian. Namun saya lawan dengan selalu mengingat sang pencipta, dan syukur perasaan itu akhirnya sirna. Kami sempat tersesat diseputar bukit sebelum akhirnya menemukan goa yang kami maksud.

Bersama Tim, kami menyusuri beberapa bebatuan dan goa. Sebelum kami memasuki goa utama, kami memasuki sebuah goa yang menyerupai pintu gerbang. Kemudian kami berpindah tempat dan mendaki ke atas. Disini kami menemukan kembali sebuah lorong goa sepanjang sekira belasan meter dan mengikuti lorong itu, sembari menuruninya, dan Berikutnya kami menemukan goa yang utama yaitu goa bukit batu kepale.

Saat kami hendak memasuki dan berada di depan goa, beberapa kelelawar beterbangan sementara di dalam ramai suara kelelawar yang lain.

Baca Juga : Belum Melihat Kinerja Utama, Bupati Bangka Tantang HIPMI Kembangkan Pariwisata

“Dulu tempat ini tempat kami mencari sarang layang (walet). Dan tulisan di batu dalam goa itu memang sudah ada sebelumnya. Walau kita berusaha menghapusnya, tidak akan hilang”, ujar Pendi Abus, perangkat desa Gudang

Saat kami berada didepan goa, nampak batu yang diatas kami seperti tubuh dan kepala kura-kura. Demikian juga bila di lihat dari samping dan depan.
Terbetik dalam hati, “jangan-jangan ini merupakan batu kutukan“.

Dibawah batu ini, tepatnya di dalam goa kami benar-benar menemukan dan melihat tulisan atau mungkin tepatnya goresan atau mungkin juga berupa simbol yang tergores berwarna merah menyala.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *