“Ketersediaan bibit sampai saat ini sudah ada sekitar 500 ha, tentunya jumlah ini belum mencukupi. Pemerintah akan melibatkan siswa SMK, mereka akan memproduksi bibit tanaman porang melalui kultur jaringan di laboratorium sekolah masing-masing. Mereka akan didampingi oleh offtaker, dinas pertanian, dan BPTP,” ungkapnya.
Tanaman porang merupakan tanaman umbi-umbian, jika diolah bisa menjadi bahan baku tepung. Berdasarkan info dari website pertanian.go.id, tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan karena punya peluang yang cukup besar untuk diekspor. Berdasarkan catatan Badan Karantina Pertanian, pada tahun 2018 mencatat ada 254 ton yang telah diekspor ke Cina, Jepang, Vietnam, Australia dengan nilai ekspor mencapai Rp 11,31 miliar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Juaidi mengatakan bahwa rencana pengembangan tanaman porang harus direncanakan secara matang sehingga nanti akan terus berkelanjutan.