Dijelaskan ABP, keributan RFS dengan AD ini lantaran tersinggung dengan komentar korban di salah satu Whatsapp grup.
“Jadi di wismakan ada grup Whatsapp pasien dengan perawat dan dokter untuk berkomunikasi. Namun karena tersinggung dengan komentar korban WA tersebut. Informasinya komentarnya emoticon tetapi saya belum tahu secara pasti, lalu mendatangi korban dan langsung melakukan pemukulan kepada korban,” jelas ABP.
Untuk saat ini korban yang mengalami luka dibagian wajah tepatnya di pelipis telah di pindahkan ke asrama haji guna membuat suasana menjadi kondusif.
“Kami dari Satgas keributan ini harus diselesaikan tidak hanya dari kekeluargaan. Memang secara kekeluargaan sudah berdamai tetapi ini institusi dan yang bersangkutan (Ybs-red) adalah pasien atau tamu di wisma dan sudah membuat kegaduhan itu membuat kami perawat dan dokter hal itu tidak bisa dianggap sepele dan Ybs harus diproses secara hukum atau diberikan sanksi.