“Nanti akan kami bantu bibit ketam bakau, alat pertanian, pupuk, dan bibit. Sedangkan jambu mete, nanti dikelola sebagai komoditi ekspor,” jelasnya.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel, Juadi mengatakan, dari luas lahan persawahan 315 hektar yang sudah tergarap baru 95 persen.
Lahan di sini merupakan lahan hutan konservasi dan hutan produksi, saat ini pemprov sedang mengusahakan legalitas persawahan dengan kerja sama Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sehingga, para petani bisa mendapat bantuan pemerintah.