“Biaya operasi sumber dari air laut sekitar 9 kali lipat lebih mahal dari sumber air permukaan karena, harus menghilangkan garam, kita driver dari laut kurang lebih pergalon Rp 700. Oleh karenanya kami akan investasi di hulu saja. Sebagai investor kami mempunyai standar yang harus kami penuhi,” paparnya.
Sementara itu, Direktur PT Metito, Dadi Waluyo mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Erzaldi atas kesempatan yang telah diberikan. Perusahaan yang juga berada di Dubai dan Libanon ini berniat mengubah air laut agar dapat dimanfaatkan sebagai air bersih dan layak untuk dikonsumsi atau air tawar (seawate).(Adv)