“Ini berasal dari loket-loket perbankan, karena masyarakat ada yang melakukan setoran tabungan dari sana sehingga dijumpai uang palsu. Selain itu, ada juga yang dari loket Bank Indonesia saat masyarakat melakukan penukaran.
Sebenarnya peredaran uang palsu ini sudah terdeteksi oleh kita. Karena, kalau kita lihat pencetakan tersebutkan sederhana hanya menggunakan printer dan juga kertasnya HVS. Sehingga, kalau di raba, saja sudah kelihatan,” jelasnya.
Kendati demikian, guna meminimalisir peredaran uang palsu BI akan memberikan edukasi hingga sosialisasi kepada masyarakat mengenai ciri khas uang rupiah yang menjadi alat tukar di Indonesia.