“Dampak Pandemi Covid-19 ini memang cukup besar, sehingga pengerjaan infrastruktur tersebut tertunda, sebenarnya terealisasinya tahun 2020, tapi kami kemarin sudah mufakat dengan suara, kami fokus untuk yang tertunda ini pada tahun 2021 untuk kami prioritaskan dulu, karena ini untuk kepentingan masyarakat banyak,” terang Rozali.
Di katakan Rozali yang masih menjadi kendala Desanya saat ini adalah masalah PBB, dan pihaknya akan berupaya untuk meningkatkan dan mengoptimalkan peningkatan pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang tahun kemarin tidak mencapai 100 persen.
“Langkah yang akan kami lakukan terhadap masyarakat maupun pengembang atau developer yang menunggak PBB, kita akan berkoordinasi dengan pihak Kecamatan dan BPPKAD terkait langkah yang akan kami ambil,” tandasnya. (Ob)