Perlakuan Tak Menyenangkan Bagi Wartawan, Oknum Warga Desa Puput Sui Ngo Sebut Ak** Ka Tau Dak Saat Konfirmasi

Bagikan

OKEYBOZ.COM, PARITTIGA — Sikap Arogan dan tidak menghargai profesi wartawan kembali terjadi ditunjukkan oleh seorang perempuan Sui Ngo alias Sim warga desa Puput kecamatan Parittiga kab.Bangka Barat, dengan melontarkan kata  – kata yang tidak pantas  yang mengucapkan kalimat .. Ak**…Ka..disaat wartawan sedang melakukan tugas jurnalis untuk konfirmasi, Kamis (04/02/2021)

Sui Ngo alias Sim yang merupakan Istri Suifat saat akan dikonfirmasi wartawan media ini atas kasus penyerobotan lahan yang di laporkan Andri Ke Polsek Parittiga, dirinya (Istri Suifat- red)  tidak menghargai profesi wartawan dan bersikap arogan dengan melontarkan kata Ak** ….ka…berulang – ulang, dan mengatakan tidak ada urusan dengan wartawan,  seolah tidak terima dikonfirmasi terkait laporan kasus penyerobotan tanah yang sedang dalam proses itu.

“Kenapa harus Andri lapor saya, saya pihak kedua bukan pihak kesatu, lapor saja pihak kesatu, saya ini korban, kalau kamu Wartawan mau nanya, tanya sana sama Agusman, si Andri itu gugat dia (agusman-red) bilang sama dia, salah dia itu harusnya Agusman yang dia gugat bukan saya, dan saya ini pembeli,” ujar Istri Suifat.

Kemudian Katanya, Ngapain kamu Wartawan urus kami Ahh.. Kenapa kamu mau Tanya – tanya saya, tanya ke kapolsek, ini bukan urusan kamu, Saya tidak ada hubungan sama kamu, kalau ada apa – apa polisi bisa hubungi saya, tau ngak dan kamu tidak ada hak nya.

Saya tidak ada hubungannya dengan kamu dan saya ada hubungannya dengan polisi,” ucapnya ketus.

Lanjut Sui Ngo lagi, bahwa dirinya tidak mau di hubungin wartawan, terkait kasus penyerobotan lahan yang saat ini dalam proses penyelidikan Pihak kepolisian.

“Kamu jangan telepon saya,” ujarnya lagi.

Kemudian media ini mengucapkan terimakasih, lalu dijawab dengan ucapan yang kurang pantas oleh istri Suifat.

” Terimakasih ya,” ujar media ini.

  Ak** Ka.!!!  Ka ..Tau dak Ak** Ka, baru jadi wartawan saja sudah belagu,” ujarnya.

Saat dijelaskan bahwa tujuan wartawan hanya untuk mengkonfirmasi dan mengklarifikasi adanya laporan itu, dirinya naik pitam dan mengatakan tidak ada urusan dengan wartawan, kalau pun ada masalahnya nanti pengadilan dan Polisi bisa, telpon dirinya bukan wartawan.

“Nanti polisi dan pengadilan telepon saya bukan kamu, kalau mau cari info cari Agusman. Saya ini kan pihak kedua, saya korban kalau kamu mau lebih tau yah kamu hubungin Pak Harun  anggota TNI AD yang berdinas di Koramil Parittiga, nomor kamu akan saya kasih Pak Harun, maunya kami ada sama Pak Harun, saya ini pembeli bukan menyerobot itu saya bayar, dana kami serahkan ke pak Harun semuanya dan saya meminta Pak Harun untuk mengecek semuanya sampai ke kecamatan,” katanya tanpa memberikan kesempatan media ini untuk bicara.

untuk mengetahui lahan ini ada tidak tumpang tindihnya,  Pak Harun temuin Pak Kades dan jawab Pak Kades bahwa lahan itu milik Agusman kemudian pergi lagi pak Harun ke kecamatan dan menemui Ucok dan menurut Ucok lahan itu tidak tumpang tindih dan suratnya kami mau sampai Surat Pengakuan Hak Atas Tanah (SPHT), “ujarnya sembari matikan handphone.

Atas perlakuan dengan sikap arogansi dari oknum warga tersebut sangat disayangkan,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *