Sebelum membuka secara resmi, Wendi selaku kepala desa Malik dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan mengapresiasi kegiatan pembacaan pertengahan Al-quran ini, dan yang membuat bangga pada tahun ini yaitu pada jumlah peserta yang cukup banyak dibandingkan dengan tahun sebelumya yang hanya 21 peserta.
“Saya bangga dan bersyukur pada malam ini, karena kegiatan pembacaan pertengahan Al-quran dapat kita selenggarakan dengan meriah dan dengan jumlah peserta yang cukup banyak dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ini sebagai pertanda bahwa anak-anak kita sudah mulai belajar mencintai Al-quran, semoga nanti bisa menciptakan generasi penghafal al-quran”. Harapnya.
Dalam kesempatan itu juga Wendi mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi berupa bingkisan kepada para guru ngaji dan juga kepada anak-anak peserta.
“Alhamdulilah, malam hari ini kami dari pemerintah desa memberikan sedikit bingkisan sebagai bentuk apresiasi kami kepada anak-anak dan guru ngaji, semoga ini bermanfaat dan menjadi motivasi untuk terus belajar Al-quran. Sehingga desa kita senantiasa dirahmati oleh Allah SWT. Ungkap Wendi.
Setelah pelaksanaan pembacaan pertengahan Al-quran selesai, selanjutnya anak-anak peserta diberikan rebusan umbi keladi dan gula kabung (gula aren) sebagai symbol agar anak-anak selalu ingin belajar Al-quran dan manisnya gula aren bermakna agar kelak mereka bisa memiliki sifat manis dan baik seperti manisnya gula aren. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan nganggung (makan) bersama.
Nganggung ialah membawa hidangan yang disiapkan oleh keluarga dari anak-anak peserta kedalam dulang (nampan) yang berisi kue dan makanan lainnya yang dibawa ke aula masjid sebagai bentuk syukur karena anaknya sudah sampai pertengahan (15 juz) dalam membaca Al-quran.
Hidangan ini pun dinikmati secara bersama-sama sebagai bentuk pengharapan berkah dari Allah SWT.