“Ada suara ketukan saat menyangkul tanah, saat digali lagi ternyata suara ketukan ember, dan saat terus digali lebih kurang satu meter ada bungkusan plastik tiga lapis berisi sejumlah Bendera Bintang bulan di dalam ember,” sebut Muzakir Raja Ubit.
Menurut Muzakir, dari cerita yang dikisahkan oleh ibunya Nurbaiti (50), bahwa bendera-bendera itu adalah milik almarhum ayahnya, yang ditanam sekitar 23 tahun yang lalu, agar terhindar dari aparat keaman saat itu.
“Kalau kata ibu bendera itu sudah berumur lebih kurang 23 tahun, dan ibu sempat melihat saat itu, namun tidak tau kemudian dibawa kemana oleh ayah kami. Secara tak sengaja adik saya menemukan tadi sore dilahan dekat rumah kami yang dibakar saat konflik Aceh dulu,” terang Muzakir, Senin malam.
Kemudian tambahnya, setelah ditemukan sejumlah bendera itu lalu dicuci sampai bersih oleh Muzakir dan keluarganya. “Rencananya bendera ini akan kami simpan dengan baik sebagai kenangan,” tambah Muzakir.
Raja Ubit nama panggilan populer Zulkifli saat bergabung dalam barisan kombatan saat itu, ia tercatat sebagai anggota GAM Sagoe 05 Idi Kuta Wilayah Peureulak.