“Setelah para guru selesai dan para Aparatur Sipil Negara (ASN) juga oke, maka saya menjadwalkan pada tanggal 19 dan 20 Maret 2021 akan diadakan vaksinasi di pasar-pasar, kami sudah membentuk percepatan vaksinasi, yaitu tim sosialisasi, tim verifikasi, tim vaksinator dan tim pemantauan,” jelas Erzaldi.
Selanjutnya, apabila percepatan vaksinasi di pasar-pasar juga sudah berjalan dengan baik, maka akan dilanjutkan kepada para nelayan dan petani. Namun untuk saat ini, yang sudah berjalan adalah percepatan vaksinasi untuk para pelaku wisata.
Erzaldi berharap, apabila masih ada masyarakat yang profesinya sudah ditunjuk untuk mendapatkan vaksin, namun masih belum mendapatkan vaksin, maka agar segera mendaftar secara berkelompok ke puskesmas dengan menyebutkan profesinya. Sehingga data ini betul-betul akurat dan bisa menjadi bahan pelaporan kepada pusat agar jumlah kebutuhan vaksin di Babel dapat diketahui secara nyata.
Setelah itu, apabila pencapaian sudah menyentuh kurang lebih 40%, maka Pemerintah Provinsi Bangka Belitung akan melakukan penelusuran guna mengetahui efektifitas dampak vaksin terhadap pandemi.
“Ketika Babel sudah mencapai angka kurang lebih 40% warga yang tervaksin, kita akan melakukan tracking. Dengan tracking kita akan mengetahui sejauh mana, dampak vaksin terhadap pencegahan pandemi,” jelas Erzaldi.
Dia menambahkan, untuk penelusuran nanti akan menggunakan alat GeNose C19, karena menurutnya alat tersebut mampu melakukan penelusuran dengan cepat dan murah.
Hingga saat ini, Pemprov Babel juga masih berusaha mencari strategi yang optimal dalam pencegahan dan penanganan penyebaran Virus Covid-19 di antara siswa atau anak-anak di bawah umur.