Dalam arahanya Jaksa Agung RI menyampaikan tentang pentingnya para pimpinan satuan kerja Kajati dan Kajari untuk membangun soliditas dilingkungan kerjanya masing-masing.
Bangun ke kompakkan antar lini, antar bidang, maupun antar pegawai. Jangan sampai terpecah belah. Sekalipun tidak bisa menghindar dari adanya pertentangan sebagai bagian dari dinamika organisasi, dan berharap agar kelola konflik itu dengan baik agar dapat menjadi alat pemersatu dan bahkan alat untuk memicu adanya perbaikan.
Terkait dengan upaya reformasi birokrasi yang sedang gencar-gencarnya di lakukan untuk mewujudkan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), hendaknya harus dimaknai sebagai upaya membentuk dan menanamkan integritas pada seluruh pegawai Kejaksaan.
Oleh karena itu, ukuran keberhasilan WBK dan WBBM tidak semata-mata terletak pada piagam penghargaan yang diterima melainkan ada tidaknya komitmen untuk menjadi jaksa yang berintegritas, dan sejauh mana integritas itu mampu – 5 – ditanamkan pada seluruh pegawai Kejaksaan di lingkungan kerja.
Jaksa Agung memerintahkan tanamkan kesederhanaan dalam perilaku, jangan bermewah-mewah. Pastikan Insja Nomor 2 tahun 2020 tentang Penerapan Pola Hidup Sederhana dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.