“Untuk perkembangan saat ini masih dilakukan penyelidikan guna menjaring pelaku-pelaku teror yang terlibat dalam kasus tersebut,” ucap AKBP Slamet.
Beliau juga menyampaikan instruksi untuk tidak memposting ataupun menshare foto dan video terkait ledakan bom di Gereja Katedral Makassar, guna menjaga situasi yang ada.
“Diintruksikan oleh Pak Kalpori, Pak Kapolda bahwasanya kita untuk tidak memposting dan menshare gambar atau video apa pun yang berkaitan dengan peristiwa bom bunuh diri di Makassar, guna menjaga situasi dan perasaan keluarga korban, serta jangan menyiarkan ataupun menyebar luaskan hal-hal yang mengerikan terkait teror, karena bisa menjadi suatu hal yang dapat membuat masyarakat kita cemas dan tidak tenang,” ujarnya.
“Ya kami juga mendorong seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, instansi yang terkait seperti Pemda, untuk memberitahukan kepada masyarakat dengan tidak terprovokasi akan kejadian tersebut, memberikan pemahaman-pemahaman kepada masyarakat dengan suatu penekanan menghindari aliran-aliran yang cenderung bersifat intoleran ataupun kelompok yang memiliki aliran tertentu yang nantinya akan terus berkembang menjadi radikalisme, dari radikalisme itu nanti menjadi suatu ancaman dan aksinya dapat menjadi teror,” tambah AKBP Slamet.
“Untuk itu marilah tetap menjalin silahturahmi antar tokoh agama, jangan sampai terhasut apalagi terprovokasi dan tetap percaya pada pihak keamanan untuk menangani kejadian kasus yang sedang terjadi,” lanjutnya.
Lebih lanjut AKBP Slamet Ady Purnomo berujar pihaknya akan meningkatkan kewaspadaan di rumah ibadah-ibadah seperti gereja, masjid dan lainnya.