Dalam hal ini, Bidang Pembinaan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan mengajak seluruh Kepala Sekolah dan Guru-Guru dapat menginformasikan kepada murid-murid yang ada disekolah.
Serta, Penguatan Pendidikan karakter yang akan disampaikan dalam sosialisasi ini adalah pengetahuan mengenai cara penerapan budaya 5 S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun),” tutur Sofian.
Ia menambahkan, Penerapan budaya 5 S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun) ini diharapkan menjadi usaha yang terencana oleh guru untuk membangun karakter murid agar nantinya menjadi pribadi yang bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun orang banyak.
Dikesempatan yang sama, Pamong budaya Dwikki Ogi Dhaswara, S.Sos menyampaikan bahwa mereka membutuhkan Semua Informasi, Masukan, Inovasi dan Motivasi dari para Kepala Sekolah dan Guru-Guru yang hadir dalam sosialisasi akan dicatat dan dirangkumkan serta akan ditindak lanjuti kedepan.
Sebelum sosialisasi itu berakhir, Sofian, S.Pd selaku pemateri menyampaikan pesan yakni “Peran Kepala Sekolah, Guru, dan Murid sangatlah penting dalam melestarikan budaya dimulai dari sekolah-sekolah. Hal ini akan berdampak positif dalam upaya pelestarian guna memajukan kebudayaan nasional dan mendidik para siswa agar menjadi pribadi yang berbudaya.
Pada saat sosialisasi Terdapat masukan dari hasil sosialisasi ini.
Hamdan, S.Pd kepala sekolah SMP N 3 Payung memberikan masukan dan informasi tentang adanya budaya takbenda mengenai makanan tradisional yakni bubur jabah dari Desa Irat, untuk dapat ditindak lanjuti.
Dan Pak Sudarta, S.Pd memberikan masukan mengenai pelatihan guru seni terkait seni musik dan seni budaya. Dan informasi mengenai Tari Sambut dan Tari Nek Angkon untuk dapat diangkat dan dicatat sebagai Warisan Budaya takbenda
Serta Pak Juni Raharjo, S.Pd.