Sementara komoditi lainnya seperti karet, harga tingkat kabupaten Rp7.000 sampai Rp9.000, untuk harga provinsi Rp9.000 sampai Rp12.000, dan yang disepakati adalah harga tingkat kabupaten, yaitu berkisar Rp8.000 sampai Rp9.000.
Untuk harga kelapa sawit di tingkat petani Rp1.800 sampai Rp1.900, untuk tingkat pabrik sudah sampai Rp2.100 perkilo.
“Kita patut bersyukur dengan mengucapkan alhamdulillah, karena seperti kita ketahui, komoditi pertanian khususnya pertanian perkebunan ini mengalami perbaikan harga, ada beberapa komoditi yang memang naik sejak kemaren, pada Selasa 30/3/2021 jelas tampak ada perubahan harga yaitu yang pertama perubahan harga pada lada, kemudian perbaikan harga juga terjadi pada sawit, kemudian diikuti juga dengan komoditi lainnya seperti karet, juga mengalami kenaikan. Ini merupakan sebuah proses yang sudah mulai tampak,” terang Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pemprov Babel, Irman HS.SP, Selasa (30/3/2021).
Ulas Irman, dengan kenaikan yang terjadi kemarin membuktikan bahwa, arahan-arahan yang dikeluarkan oleh Gubernur Erzaldi untuk program pertanian sejak tahun 2018, terjawab dan menampakkan hasil.
Jelas Irman, sejak tahun 2018 Gubernur Erzaldi membuat program kepada Dinas Pertanian untuk memberikan sekaligus membantu seluruh petani lada mulai dari benih, pupuk, dibantu oleh Pemprov. Babel.
“Bahkan ini (kenaikan harga lada) juga tidak luput atas keberanian beliau yaitu kita memisahkan diri yang dari namanya IPC, kumpulan beberapa negara yang memang penghasil lada yang diketuai oleh Vietnam,” ulasnya lagi.
Dalam kondisi Babel tergabung di IPC, maka tidak bisa menentukan harga, nah keputusan Gubernur Erzaldi inilah dianggap keputusan yang terbaik buat petani lada khususnya.