“Kalok ngisi acara dengan musik dambus Alhamdulillah dak pacak di hitung agik lah,baik acara budaya,dinas,hajatan, hiburan rakyat, demikian juga ikut pestival lebih kurang di atas 30 kali”, ujarnya
Demikian juga bila ada acara dinas resmi seperti acara HUT propinsi setiap tahun group dambus “Mekar Serumpun” selalu jadi langganan untuk mengisi acara di gedung DPRD provinsi, menyambut tamu di bandara dan hotel diwilayah Bangka Belitung.
Sejak bergabung di group Mekar Serumpun, telah membawanya dan groupnya menjelajahi beberapa daerah diluar pulau Bangka,
“Kalau bermain dambus ke luar Bangka, pernah ke Bandung, Universitas Seni Indonesia Jogja,Ternate,selat Nasik belitung,Taman Mini Indonesia Indah, dan setiap tampil sangat berkesan, misalnya mengisi acara pesta rakyat Maras Taun di Selat Nasik. Kita juga pernah bedambus selama 2 hari 2 malam, bermain dambus untuk memecah rekor muri Bedambus 24 jam non stop di desa Perlang tahun 2010”, ungkapnya bangga
Terkait alat musik dambus, Akhmad Elvian, sejarawan dan kebudayawan Bangka Belitung, Penerima Anugerah Budaya, menuturkan bahwa Franz Epp dalam bukunya mengatakan;