“Namun, untuk usaha tambak udang Vaname ini memang banyak peminatnya, sehingga akan ada beberapa penambahan lagi, seperti yang di Lubuk Besar masih dalam tahap proses perizinan, dan beberapa perusahaan lainnya,” tambah Maizi.
Diketahui sejak 2020-2021 ini sudah ada 10 tambak udang Vaname tersebar di wilayah Bangka Tengah, dan belum termasuk yang sedang mengurus proses perizinan.
Maizi menuturkan bahwa investasi paling tinggi di Bangka Tengah saat ini adalah perkebunan dan perdagangan.
“Sedangkan untuk investasi paling tinggi di Bangka Tengah saat ini terdapat pada sektor perkebunan dan perdagangan. Apalagi untuk perkebunan sawit, kita sudah ada 5 pabrik, sehingga harga dapat bersaing,” ungkapnya.
Maizi menyampaikan prospek investasi tambak udang Vaname di Bangka Tengah saat ini sangat menjanjikan, namun kendala terbesar terdapat pada pengambilan pajak.
“Perkembangan investasi tambak udang di Bangka Tengah untuk prospek nya sangat menjanjikan dan tinggi, namun kita kesulitan di pengambilan pajaknya. Kendala utamanya kita jual ke daerah lain, dan daerah tersebut yang ekspor ke luar negeri, sehingga pemasukan pajak ke kita tidak besar dan benih udangnya kita masih beli dari luar,” terang Maizi.