Untuk itu, saat ini pihaknya sedang melakukan ujicoba untuk pembibitan, pasalnya untuk pembesaran sudah membuahkan hasil yang cukup baik.
“Kami jual Rp 100/kg, ini banyak peminatnya kurang barang malah. Nanti yang besar kita pindahkan ke kolam sebelah untuk dijadikan indukan. Karena kan CSR PT Timah ini tujuannya nantinya kelompok kita ini bisa menjadi sentral penyedia bibit udang galah, sehingga bibitnya enggak perlu lagi didatangkan dari luar, tapi itu tadi kami masih kendala di listrik untuk pembesaran maupun pembibitan,” ujarnya.
Menurutnya, sejak awal mereka membudidayakan udang galah mereka dibantu penuh oleh PT Timah Tbk, tidak hanya bibit, tapi juga sarana dan prasarana pendukung lainnya. Pihaknya juga membuat pakan sendiri dan mendapatkan pendampingan.
“Bantuan dari CSR tahap I itu bibit, rumah pakan, pompa sedot lumpur, dan lainnya intinya untuk kebutuhan budidaya udang galah. Kami bersyukur bisa jadi bagian dari program CSR PT Timah karena ini kan memberikan lapangan pekerjaan bagi kami dan anggota kelompok, kami juga dapat ilmu baru dengan pendampingan. Kami berharap tidak hanya kami, nantinya juga akan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, karena kan banyak yang belum berhasil membudidayakan udang galah ini,” katanya.
Dirinya juga berharap, nantinya PT Timah akan terus membantu mereka dan melakukan pendampingan, sehingga kelompoknya bisa menjadi salah satu penyedia bibit udang galah di Babel.
“Terimakasih sekali kepada PT Timah yang sudah sangat membantu kami, kalau tidak dibantu tidak mungkin bisa seperti ini dan tentunya ini manfaatnya luar biasa. Tidak hanya kami kelompok yang merasakan, tapi juga masyarakat sekitar,” ujarnya.
Koordinator penyuluh perikanan Kabupaten Bangka Barat sekaligus Penyuluh Perikanan Kecamatan Tempilang, Andi mengatakan budidaya udang galah yang dilakukan Pokdakan Selepuk Indah ini terbilang berhasil.