Nasidi, pengelola sekaligus ketua yang menggagas pelestarian alam di Tebat Rasau mengatakan, Tebat Rasau juga istimewa seperti geosite lain. Tidak memiliki bebatuan yang terlihat secara fisik seperti belasan geosite lain. Keunikannya setelah diteliti, Tebat Rasau merupakan sungai purbakala.
Sungai ini memiliki kedalaman hingga puluhan meter, dengan lapisan bawah yang merupakan patahan lempengan bumi yang dapat terlihat hanya saat sungai kering di musim kemarau panjang.
“Saya sempat bertanya, mana batunya? Ternyata geosite yang satu ini merupakan sebuah bentangan alam dengan sungai yang memiliki patahan lempengan bumi. Keunikan ini membuatnya menjadi salah satu geosite,” ungkap Melati Erzaldi kagum.
Titik Geosite yang satu ini harus terjaga dengan baik, dikatakannya sebagai apresiasi kepada para pengelola yang mengemas Tebat Rasau menjadi asri.