Poni menuturkan, masyarakat bisa memanfaatkan Perpustakaan untuk mengembangkan kemampuan berwirausaha, termasuk menciptakan peluang kerja sehingga bisa meningkatkan pendapatan keluarga.
“Melalui pengembangan layanan literasi berbasis inklusi sosial diharap meningkatkan kemampuan literasi masyarakat agar kualitas hidup menjadi lebih baik, jadi literasi memiliki kontribusi yang positif dalam rangka membantu menumbuhkan kreativitas, inovasi meningkatkan keterampilan dan kecakapan sosial yang sangat dibutuhkan pada era revolusi industri 4.0 saat ini,” jelasnya.
Ia berharap dengan adanya transformasi Perpustakaan berbasis inklusi sosial menjadi wadah menemukan solusi dari permasalahan kehidupan dan memfasilitasi masyarakat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.
Masyarakat yang terus meningkatkan ilmu pengetahuan, nantinya berimplikasi kepada kesejahteraan, upaya ini sudah dilakukan oleh Perpustakaan Nasional RI sejak 3 tahun yang silam tepatnya di tahun 2018 yang tersebar di 59 Kabupaten dan 21 Provinsi di Indonesia, langkah yang dlakukan ini sebagai upaya untuk membangun literasi masyarakat baik di tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten, sampai ke tingkat Desa