Diungkapkannya, pasukan ini merupakan pasukan khusus dari KRI yang berada di 3 mil dari bibir pantai yang didaratkan untuk menghancurkan sasaran khusus, sebelum pasukan utama oleh pasukan amfibi dilaksanakan.
“Mereka akan menghancurkan sasaran-sasaran strategis di darat terlebih dahulu seperti radar lawan atau sarana komunikasi untuk melemahkan kekuatan lawan, sehingga pasukan induknya lebih mudah didaratkan,” jelasnya lagi.
Ketika pantai tujuan dianggap clear sehingga pasukan lain bisa menyusul didaratkan. Pasukan khusus didaratkan terlebih dahulu menggunakan perahu karet untuk faktor kerahasiaan, bahkan mesin dimatikan dan menggunakan dayung.
“Seharusnya pendaratan dilaksanakan jam dua pagi. Latihan dilaksanakan tidak sesuai waktu agar bisa terlihat apa yang sedang dilatihkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, bertepatan dengan jadwal kegiatan Kasal bersama Aspeksindo di Babel, dirinya mendadak memerintahkan untuk melaksanakan ratsus di kawasan ini, di Pulau Belitung.