Ada 2 AO yang diakuinya atas perintah Aloy diserahkan uang atas pencairan dari para debitur. Yakni Redinal sebesar Rp 150 juta dan Desta Rp 10 juta.
“Untuk Redinal diserahkan uangnya di parkiran Excelso juga ada pak Aloy saat itu. Sedangkan uang untuk Desta diserahkan di depan toko bangunan milik pak Aloy di jalan Sungai Selan,” ungkapnya polos.
Dia juga mengisahkan awal perusahaan Aloy tersebut adalah bergerak di bidang sawit. Namun ternyata di ujung-ujungnya justeru bergerak di bidang pinjam-meminjam uang.
Dia juga mengisahkan banyak orang-orang datang ke kantor Aloy dan sibuk menandatangani berkas terkait soal peminjaman uang.
“Awal dulu itu bergeraknya di bidang sawit. Tapi akhirnya soal meminjam uang di BRI. Siapa yang butuh uang dibilang pak Aloy minjam ke BRI saja. Pak Aloy yang bisa mengurus semuanya,” tukasnya. Namun sayang dalam persidangan, John membantah keras atas tuduhan tersebut.(OB)