Carut Marut Pertimahan Akibat Minimnya Kontribusi dan Kolaborasi

Berita, Headline, Lokal, News3,701 views
Bagikan

OKEYBOZ.COM, PANGKALPINANG – Kehadiran PT Timah sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), masih dirasa kurang memberikan dampak bagi pembangunan daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Padahal, jika melihat dari nilai ekonominya, kandungan timah sangat menggiurkan, dan Babel menjadi salah satu pemasok timah terbesar di dunia.

Hal itu ditegaskan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman yang hadir sebagai salah satu panelis dalam diskusi yang diselenggarakan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI) yang bertema “Optimalisasi Pendapatan BUMN dan PNBP Melalui Peningkatan Nilai Tambah Sumber Daya Mineral” di Ballroom PT Timah Tbk, Senin (15/11/21) siang.

“Ini disebabkan sejak PT Timah berdiri, hingga sampai timah tidak menjadi barang strategis lagi, hampir pembangunan di Bangka Belitung ini tidak sebaik daerah-daerah lain, padahal yang telah dikenal luas baik di nusantara maupun dunia, timah itu dari Bangka Belitung,” tegasnya.

Kondisi ini pun menyebabkan kebingungan di daerah, terkhusus para Kepala Daerah dalam menentukan sikap dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Sebab, disatu sisi, pemerintah daerah ingin mengembangkan sektor lainnya, namun di sisi lain sektor itu akan sulit berkembang lantaran penambangan terus berlangsung, dan regulasi pertimahan diambil alih sepenuhnya oleh Pemerintah Pusat.

“Memang pendapatan kita lumayan dari timah, tapi tidak semuanya pendapatan dari sektor itu. Kalau mau disuruh pilih, ya pariwisata. Karena alam kita ini sangat luar indahnya. Kami juga sudah ada kebijakan mentransformasikan dari _mining_ ke _tourism._ Tapi hal ini perlu dukungan semua stakeholder,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *