Bagaimana Pemaknaan Terhadap  Perempuan Dapat Memunculkan  Keharmonisan Bahkan Kekerasan Perempuan Dalam Khidupan Sosial Termasuk Rumah Tangga Ditinjau Dari Persefektif Agama

Berita, Headline, Lokal, News3,662 views
Bagikan

Lalu bagaimana dengan Islam, islam  datang sebagai petunjuk bagi umatnya dengan 2 risalah yang datang yakni Qur’an dan Hadist membawa banyak pesan dalam berkhidupan termasuk penolakan terhadap kejahilan dimasa lampau dan bagaimana perempuan dimaknai sebagai insan yang mulia,  perlu diketahui di dalam Al-Qur’an terdapat ayat khusus yang banyak membahas wanita dan dinamakan khusus yakni An-Nisa’yang artinya Wanita  diantara bunyi ayat surah An-Nisa’ sebagai berikut:

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An Nisa [4]: 19)

Kemudian dalam Hadist sebagai pedoman yang ke 2 dalam agama islam, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda tentang  perlakuan terhadap perempuan diantaranya:

اِسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا

“Aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik kepada para wanita.” (HR Muslim: 3729)

Lalu sabda Nabi dalam Hadist  tentang penolakan prilaku tidak enak orang terdahulu terhadap anak perempuan merekan sekaligus  reward pahala bagi mereka yang mengurusi dengan baik anak perempuanya, ari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ عَالَ ابْنَتَيْنِ أَوْ ثَلَاثَ بَنَاتٍ، أَوْ أُخْتَيْنِ أَوْ ثَلَاثَ أَخَوَاتٍ، حَتَّى يَبِنَّ أَوْ يَمُوتَ عَنْهُنَّ، كُنْتُ أَنَا وَهُوَ كَهَاتَيْنِ ” وَأَشَارَ بِأُصْبُعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *