Sebagai orang nomor satu di Babel, dirinya terus berusaha membawa perubahan-perubahan. Oleh karena itu, dikesempatan ini, dikatakannya bahwa PT. Biliton Jaya Abadi, berkomitmen siap membangun tangki timbun di Belitung. Selain itu, PT. Rahardja Wirasakti Jaya Mandiri juga siap membangun tangki timbun di Belinyu. Keduanya tentu sebagai langkah untuk membantu Pertamina agar ketahanan BBM di babel sesuai dengan hitungan kapasitas yang diinginkan/dibutuhkan Babel.
Lebih lanjut dijelaskan Gubernur Erzaldi, pihaknya juga membawa PT. Bukit Intan Sejahtera Sentosa (SPPBE LPG 3 Kg di Belitung) yang berkapasitas 450 Metrik Ton yang apabila terisi _full_, dapat memenuhi kebutuhan di Pulau Belitung selama 20 hari. Perusahaan ini juga sudah mengajukan permohonan penggunaan kapal tangker kapasitas 500 Metrik Ton pada Bulan Mei 2021 untuk men_suply_ LPG dari Plaju ke Belitung dengan harga lebih murah dibanding sistem yang tersedia.
“Tapi sayangnya saat ini Pertamina hanya menggunakan kapal dengan kapasitas kecil, sekitar 130 MT untuk mengangkut LPG dari Palembang ke Belitung dan ini memerlukan waktu 6 hari pergi-pulang,”
ungkapnya.
Kapasitas 130 MT ini hanya bertahan untuk _suply_ selama 6 hari, kembali disampaikannya ini akan menjadi kendala jika terjadi cuaca buruk sehingga akan sangat mungkin menyebabkan kelangkaan LPG di Belitung.
“Kami sangat berharap agar pihak Pertamina dapat menggunakan kapal tangker dengan ukuran besar mengingat _skid tank_ di SPPBE yang ada cukup besar,” ungkapnya.
Menanggapi ini, Mars Ega Legowo Putra, Direktur Pemasaran Regional Pertamina mengatakan pihaknya akan melakukan _survey_ ke Pulau Bangka dan Belitung untuk mengetahui kondisi di lapangan, serta menghitung kapasitas tangki yang diperlukan untuk stok BBM.