Antisipasi Gelombang Omicron, Presiden : Percepat Vaksinasi dan Perketat Prokes

Berita, Headline, Lokal, News3,472 views
Bagikan

Tren kasus Omicron di Indonesia sampai saat ini sebanyak 93% kasus ada di Jawa dan Bali. Tetapi yang patut disyukuri dikatakan presiden adalah, tingkat rawatnya, penggunaan ICU, dan tingkat kematiannya masih sangat rendah jika dibandingkan dengan varian Delta.

Untuk itu, presiden akan mengirim tim ke Bali, karena kasus aktifnya melonjak naik dan hospitalisasinya juga ikut naik drastis. Ini yang menurutnya harus dilihat betul, ada problem apa di sini. Selain itu, provinsi, kabupaten dan kota yang lain juga harus melihat secara detail. Karena berdasarkan pengalaman Covid sebelumnya, Jawa dan Bali terkena gelombang Covid, 3 sampai 4 minggu kemudian baru keluar Jawa dan Bali.

“Tapi semoga saja tidak. Oleh sebab itu, semuanya harus siap, manajemen detail harus disiapkan. Jangan sampai Omicron datang rumah sakit belum siap, oksigen belum siap, obat-obatan dan isoter juga belum disiapkan. Jadi, bagi yang belum, segera menyiapkan diri dalam menghadapi gelombang Omicron yg akan masuk,” tegasnya.

Dijelaskan juga, karakter pasien yang dirawat di rumah sakit secara nasional adalah 66% bergejala ringan dan tanpa gejala, 93% tanpa komorbid, dan 7% dengan komorbid.

“Hati-hati dengan ini. Oleh sebab itu, yang gejala ringan dan tanpa gejala prioritaskan untuk masuk isoter atau isoman. Sedangkan rumah sakit hanya diperuntukkan bagi yang bergejala sedang, berat, kritis, komorbid dan lansia. Jadi, tidak semuanya masuk rumah sakit, karena rumah sakit tidak akan mampu menampung semuanya. Nah, manajemen inilah yang harus kita siapkan,” ujarnya.

Sedangkan karakter pasien yang meninggal karena Omicron kata presiden, 69% belum vaksin lengkap, yang artinya, vaksin menjadi kunci bagi penanganan Omicron dalam menekan angka kematian. Oleh sebab itu, percepatan capaian vaksinasi sangat menentukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *